Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/04/membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz1ghJyPzUY
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 03 Juli 2012

BUDAYA DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA


Kesadaran lingkungan, baik untuk pelestarian mauoun pengelolaannya pada hakikatnya manisia harus memiliki kesadara hukum yang tinggi. Karena manusia memiliki hubungan sosiologis maupun biologis secara langsung dengan lingkungan hidup dimana dia berada sejak dia lahir sampai dia meninggal dunia.  Namun kesadaran hukum masih dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : ekonomi, social, budaya dan lain-lain. Oleh karena itu perlu adanya upaya-upaya strategis untuk menumbuhkan kesadaran hukum tersebut, baik dari sisi mental manusianya maupun dari segi kebijakan. Karena keduanya penting untuk kesadaran hukum itu ada yang tumbuh karena memang sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Contohnya orang yang suka dengan hidup bersih, maka ia tidak akan membuang sampah sembarangan. Keasadaran hukum juga dapat tumbuh karena takut dengan sanksi yang dijatuhkan. Kesadaran semua inilah yang banyak dimiliki oleh masyarakat kita. Lepas dari penyebab kesadaran hukum itu muncul yang berbahaya adalah apabila kesadaran hukum itu telah ada namun kemudian menurun bahkan hilang akibat faktor eksternal, seperti penegakan hukum yang tidak tegas. Hal tersebut akan menurunkan keasadaran hukum masyarakat dan menimbulkan ketidak perc ayaan masyarakat terhadap hukum. Sehingga uapaya menumbuhkan kesadaran hukum tidak cukup dengan menuntut masyarakat, tetapi juga harus disertai dengan tauladan dan penegakan hukum.
Manusia baik kedudukannya sebagai anggota masyarakat, sebgai pelaku usaha, sebagai aparat penegak hukum, maupun sebagai pembuat/pengambil kebijakan harus memiliki kesadaran dan menghargai baerbagai ketentuan hukum llingkungan yang ada. Bagi individu setiap orang dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Dan pemerintah dalam membuat kebijakan tata kota dan perizinan area bisnis hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa yang akan datang.  Karena sering terjadinya dibeberapa kota seperti : banjir dan tanah longsor terjadi justru disebabkan kebijakan tata kota yang menjadikna daerah serapan air dan hutan lindung kota sebagai area bisnis seperti pendirian Mall dan Apartement.
Adapun uapaya menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat dalam pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1.      Meningkatkan program sosialisasi dari tingkat pusat sampai ke desa-desa. Khususnya berkaitan dengan hak dan kewajiban.
2.      Meningkatkan kesadaran hukum semua pihak.
3.      Menindak tegas pemerintah/aparat yang menyalahgunakan wewenangnya dan menindak tegas pelaku perusakan/pencemaran llingkungan.
4.      Memaksa proses birokrasi yang panjang dan berbelit-belit.
5.      Semakin meningkatkan kualitas dalam pemberian penghargaan dibidang lingkungan.
6.      Menghindari penggunaan sarana hukum pidana dalam penegakan hukum lingkungan yang masih dapat menggunakan sarana hukum lain yang lebih efektif.
Tumbuhnya kesadaran lingkungan diharapkan dapat mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih dan bebas polusi. Dan hukum-hukum di Negara ini berjalan dengan semestinya tanpa ada yang merasa untung dan dirugikan.
READMORE - BUDAYA DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

KEMANA MORAL ANAK BANGSA ?


Di tulisan ini saya akan mangambil satu permasalahan yang menyebabkan berkurangnya moral anak bangsa. Seperti berita tentang pemerkosaan, pelecehan seksual dan kejahatan yang hamper setiap hari di kabarkan oleh media masa. Belum lagi video-video porno yang terus diproduksi, bail yang dibuat secara professional maupun amatir. Baik video yang memang diproduksi untuk kepentingan komersil maupun video yang pada awalnya hanya untuk kepentingan pribadi tapi terpublikasi secara umum.
Dmpak dari kejadian diatas sangat merusak sikap dan gaya hidup masyarakat khususnya para generasi muda yang akan menjadi penerus bagi kelangsungan bangsa ini kedepannya. Jika dari remaja mereka sudah mengemari nonton video mesum, bagaimana jika dimasa depan tersebut saat ini sedang gemar menonton video-video mesum. Efek dari tontonan tersebut akan berpengaruh pada pembentukan sikap dan karakter mereka nantinya. Dari permasalahayanng dibahas, itu sebagai salah satu penyebab dari hilangnya nilai-nilai moral dan budaya anak bangsa. Maraknya aktifitas yang berbau seks membuat para orang tua khawatir akan pekembangan anak-anaknya. Apakah yang menjadi hal tersebut?
Ada 2 hal yang menjadi penyebab hal tersebut dimana keduanya saling barkaitan satu sam lain. Perkembangan pertama adalah berkembangnya tehnologi yang sangat cepat. Tehnologi yang semakin modern, memungkinkan penggunanya untuk dapat mengakses informasi dengan sangat cepat. Contohnya ada video mesum terbaru yang beredar di daerah bandung, maka dengan bantuan internet. Video tersebut dapat tersebar luas dengan hitungan menit kesemua daerah di seluruh Nusantara ini dengan bantuan Internet, atau bahkan ke luar negeri juga. Penetrasi penyebaran video tersebut semakin maluas dengan bantuan koneksi data yang juga semakin canggih, seperti bluethoot dan dari PC ke handphone atu sebaliknya.
Jika penyebaran informasi yang sangat cepat terjadi untuk hal-hal yang positif seperti, penyebaran ilmu pengetahuan, sosialisasi program pemerintah terbaru, up date penelitian terbaru dan sebagainya. Sehingga tehnologi tidak dapat disalahkan apalagi dihampir perkembangannya justru karena akan merugikan manusia sendiri. Yang salah adalah pengguna teknologi yakni manusia itu sendiri, inilah sebagai penyebab keduanya.
READMORE - KEMANA MORAL ANAK BANGSA ?

LATAH BUKANLAH KEBUDAYAAN INDONESIA


Latah itu adalah sesuatu perilaku yang meniru model atau tren terbaru, bisa dikatakan mirip atau sama. Contohnya seperti ; Bunga Citra Lestari atau biasa dipanggil (BCL) memotng rambutnya dengan potongan bob, beberapa hari kemudian banyak remaja-remaja, anak-anak kecil atau bahkan ibu-ibu pun latah dengan mengganti model rambutnya menjadi bob. Bahkan sampai kebudayaan atau kebiasaan Negara asing pun di-latahi oleh orang-orang Indonesia. Seperti contohnya : Hot Pant (celana pendek diatas paha) dan u can see (baju yang tanpa lengan dan ketat biasa di sebut tangtop), penjualan barang-barang ini laku pesat di pasaran. Dimna-mana orang menggunakan pakaian seperti itu tanpa memikirkan etika dan kebudayaan Negara Indonesia.
Tidak hanya di situ, banyak sekali contoh-contoh latah dinegara kita, bahkan media pun latah dengan berita-berita negative. Seperti contohnya : waktu kasus Manohara, model cantik yang dinikahi oleh seorang raja Malaysia dan pembicaraan tentang artis papan atas yang melakukan aksi pornografi. Disitulah media-media di Indonesia berlomba-lomba mencari berita keburukan dari Indonesia, latah akan hal yang tidak baik dan tidak patut untuk dicontoh.Namun sangat disayangkan, karena latah-latah yang tiada batas dan tiada akhir itu mengakibatkan anak-anak kecil meniru, memakai bahkan menjadi kebiasaan mereka sehari-hari.
Latah terhadap korupsi, dari mulai pejabat tinggi sampai anak-anak kecil yang belum mengerti apa-apa dapat melakukan korupsi seperti, tidak mengembalikan uang kemballian ibunya dan lain-lain. Jelas bukan itulah yang kita mau, namun sangat disayangkan. Negara kita memiliki masyarakat yang dominan “Latah” terhadap apapun yang dianggap “Gaul, Modern, Keren, Beken, dan apapun itu”. Dan ternyata masyarakat latah ini hanyalah berada di Negara-negara yang sedang berkembang. Budaya latah ini katanya sering digunalan untukn menunjukkan keeksistensiandiri terhadap orang lain agar diakui keakuannya. Jika terus begini bagaimana Negara kita ingin Maju??
Masyarakat yang mamiliki sikap latah tidak akan pernah bisa maju, karena hidupnya hanya bisa meniru dan tidak bisa menjadi pribadi yang memiliki karakter sendiri. Karena hidupnya hanya dibayang-bayangi oleh kesuksesan orang lain.
Pesan : jangan mau dijadikan masyarakat yang latah. Jangan mau diperbudak oleh Negara lain dengan diiming-imingi oleh kata modern. Kita itu bangsa yang memiliki budaya ketimuran yang kental. Kita mempunyai budaya yang keren, yang selalu membuat Negara lain iri akan kebudayaan yang kita miliki, sehingga mereka terus-terusan ingin mengunjungi Negara kita. Bangsa kita memiliki cirri khas yang unik dan baik, jadi jngan mau diperbudak oleh keunikan yang mereka miliki. Karena hanya moral budalah satu-satunya tongkat untuk menjadikan Negara kita terus bersatu dan maju.
READMORE - LATAH BUKANLAH KEBUDAYAAN INDONESIA

BUDAYA JUJUR KETIKA SUDAH TIDAK ADA MORAL


Mungkin di tullisan kali ini saya akan menceritakan tentang hal-hal yang sudah terjadi dan dirasakan oleh masyarakat banyak termasuk saya. Seperti judul diatas, saya akan sedikit membahas masih perlukah budaya kejujuran di negeri kita yang moralnya sudah berantakan? Ketika korupsi terjadi dimana-mana , dari biroaksi sampai lembaga perwakilan, dari pusat sampai ke desa, dari pejabat sampai ke RT.  Saya menjadi berfikir apakah tidak merugi bila kita bertahan untuk tetap bersikap jujur?
Budaya jujur adalah bawaan lahir setiap manusia. “MANUSIA TETAP MENCINTAI KEJUJURAN WALAUPUN RUSAK AKHLAKNYA”. Seperti contohnya ; penjahat tidak ingin anaknya menjadi seorang penjahat, penipu juga tidak ingin anaknya menjadi seorang penipu, pembunuh juga tidak ingin anaknya menjadi seorang pembunuh, bahkan seorang koruptorpun tidak ingin anaknya menjadi seorang koruptor jjuga. Mereka yang tidak jujur sebenarnya memiliki rasa bersalah, dan akhirnya mereka akan menyalahkan keadaan atas kesalahan yang telah mereka perbuat.
Contonhya ; mereka menyalahkan keadaan karena mereka mempunyai banyak anak, teman-teman mereka yang juga koruptor. Dimana mereka dipaksa untuk berfikir “jik kita tidak korupsi, maka tidak akan langgeng menduduki jabatan, karena jabatan itu menjadi salah satu transaksi korupsi”. Kenapa korupsi merajalela? Karena moral dan kejujuran sudah tidak dibudayakan. Moral dan kejujuran hanya dijadikan sebagai hiasan dan formalitas saja. Nama boleh diawali dengan HJ, KH, DR, SH atau gelar-gelar yang lain yang mencerminkan manusia yang berpendidikan dan mengerti etika-kaidah. Jika sudah berhadapan dengan masalah uang langsung tidak bisa ditoleransi.
Sekilas kejujuran sangat menguntungkan banyak orang, tapi sesungguhnya kejujuran justru awal dari kejatuhan. Tidak saja kejatuhan moral dan integritas, tetapi kejatuhan rohani., bahkan bisa dikatakan kebangkrutan rohani. Nisa dikatan jalan kejujuran itu adalah jalan yang benar, namun jalan yang benar bukan berarti jalan yang lurus tanpa macet seperti tol. Tapi bis jadi jalan yang lurus adalah jalan yang berkelok-kelok, sementara jalan kejujuran mirip dengan jalan pintas tetapi membahayakan. Ketidak jujuran terlihat dari kuar sangat menguntungkan namun jika kita lihat dalamnya sangat merugikan, karena mengorbankan sesuatu yang paling berharga sebagai manusia yaitu “Hati Nurani”.
Orang yang tidak jujur selalu bertentangan dan bertarung dengan dirinya. Oleh karna itu dia tidak akan pernah merasakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Oleh karena itu mari kita membudayakan kejujuran di Negeri kita.
READMORE - BUDAYA JUJUR KETIKA SUDAH TIDAK ADA MORAL

PENDIDIKAN, BUDAYA DAN MORAL YANG HARUS KITA JAGA


Di artikel ini saya akan membahas tentang kejadian di Indonesia yang belum lama-lama ini terjadi dan sangat merusak moral bangsa Indonesia. Yaitu pornografi dan porno aksi yang dilakukan oleh artis papan atas di Indonesia. Masyarakat sangat geram dengan kejadian tersebut, sehingga terjadilah demo besar-besaran dimana-mana. Bahkan kepala Negara kita Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono sangat menyesalkan bahwa informasi mengenai video porno itu menyebar ke seantero jagad. Seperti tidak ada  kabar baik di Indonesia  yang tersisa, ujar SBY.
Dilihat dari sisi Molaritas dan tata karma, para orangtua dan pemuka agama supaya dapat menjaga moral dan budi pekerti bangsa ini. Gara-gara kasus video porno itu, nama Indonesia di luar negeri sangat terkenal tercemar. Di dalam Negeri peredaran video porno itu di jual bebas, sehingga anak dibawah umurpun dapat membeli atau mendapatkannya dengan mudah.
Pertanyaannya, ketika Indonesia ini sudah mengglobal, bahkan Indonesia sekadar menjadi kampung dari dunia global, di mana apa pun yang terjadi di kampung global itu belahan dunia lain ikut mengetahuinya, siapakah yang kemudian menjadi penjaga moral bangsa ini?
Bahwa penjaga moral bangsa ini bukan hanya para orangtua dan pemuka agama saja, melainkan juga kita semua warga negara Indonesia, termasuk para pemimpin baik formal maupun informal termasuk guru tentunya, yang masih memiliki moralitas. Apa moralitas bangsa Indonesia? Tak lain dan tak bukan adalah Pancasila.
Pendidikan karakter, budaya, dan moral sudah lama didengungkan oleh para pendidik kita dan telah lama juga dirintis oleh Ki Hajar Dewantara dengan tri pusat pendidikannya yang menyebutkan bahwa wilayah pendidikan guna membangun konstruksi fisik, mental, dan spiritual yang handal dan tangguh dimulai dari:
1.    lingkungan keluarga 
2.   lingkungan sekolah
3.   lingkungan Sosial
Ketika pendidikan di lingkungan keluarga mulai sedikit diabaikan dan dipercayakan penuh kepada lingkungan sekolah, serta lingkungan sosial yang makin kehilangan kesadaran bahwa aksi mereka pada dasarnya memberikan pengaruh yang besar pada pendidikan seorang individu. Maka lingkungan sekolah (guru) menjadi garda terakhir yang terengah-engah memanggul kepercayaan tersebut.
Orang tua semakin tidak peduli dengan pendidikan anaknya yang semakin hari semakin tergerus oleh lingkungan sosial yang merusak dirinya dan hilangnya rasa hormat kepada guru yang selama ini membimbingnya di sekolah. Mereka lebih menghargai teman yang menurutnya memberikan warna bagi kehidupannya.
Jika kita mengajukan pertanyaan umum tentang siapakah yang berada di garis terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan karakter, budaya, dan moral. Semua sepakat bahwa gurulah yang menjadi frontliner. Kesejahteraan suatu bangsa yang ditopang oleh pilar kemajuan teknologi dan ekonomi sangat bergantung pada kemajuan pendidikan karena sistem yang dibangun suatu negara tidak akan berhasil tanpa dukungan SDM yang berkualitas.
Peran guru menjadi sangat esensial dalam perspektif pengembangan pendidikan karakter, budaya, dan moral bangsa melalui proses pendidikan yang berkualitas termasuk didalamnya adalah pendidikan moral, budaya, dan karakter bagi semua peserta didik.
Melalui pendidikan karakter, pendidikan budaya, dan pendidikan moral yang berkelanjutan dan sungguh-sungguh akan menghasilkan watak dan manusia Indonesia yang seutuhnya. Di satu sisi, guru berusaha dengan gigih untuk memberikan teladan bagi peserta didiknya, dan di sisi lain, pemerintah dan juga stakeholder membantu dalam meningkatkan moral, budaya, dan karakter peserta didik.
Dengan demikian akan terbina budaya kerja gotong - royong dalam rangka kemajuan bersama. Guru, digugus dan ditiru, bukan hanya menjadi slogan atau simbol semata, melainkan akan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat di sekitarnya. “Sebuah PR berat untuk kita semuanya terutama untuk saya tentunya”.


READMORE - PENDIDIKAN, BUDAYA DAN MORAL YANG HARUS KITA JAGA